Hai semua,
apa kabar?. Long time no see hehehe….. tadi niat gw mau bikin blog baru tapi
dengan email yang salah. Namun siapa sangka jumlah pengunjung di blog sangat
tinggi, bahkan setelah dua tahun tidak memposting tulisan baru.
Jadi ya gw
putusin untuk tetap menggunakan nama blog yang lama hehehe…..
Setelah gw
baca ulang semua tulisan-tulisan di blog ternyata banyak sekali
kesalahan-kesalahan baik dalam kosa kata maupun tanda baca hahaha, ternyata
menulis lebih sulit daripada berbicara haha….
Dua tahun belakangan ini gw sibuk
ngurusin badan, niat nya sih mudaan namun siapa sangka ternyata yang bikin gw
tua bukan nya badan namun wajah. Well biar pun begitu, kata orang-orang sih
sekarang gw lebih mudaan.
Kalo kata
temen-temen dulu gw terlihat seperti orang berusia diatas 40 tahun, sekarang gw
terlihat seperti berusia 25 – 35 tahun hahah itu juga kalau gak pake kemeja.
Banyak hal yang udah gw alami
selama dua tahun ini, salah satu nya dengan terbit nya novel pertama yang
berjudul Remaja ½ Opa, walaupun tidak
sesuai target penjualan namun sebagai penulis pemula, sudah lumayan.
Berawal dari
mengisi acara dalam peluncuran buku Abdel dan Mongol, siapa sangka ternyata ada
salah satu penerbit yang tertarik membukukan kisah hidup ku hahaha….
Itu semua
karna Stand up comedy, gw berterima kasih dengan om Ramon Papana dan keluarga
yang dengan sabar membimbing gw hingga akhir nya menjadi seorang Stand Up
Comedian, seberjalan nya dengan peluncuran novel pertama. Dengan alasan pribadi
gw memilih mengundurkan diri dalam dunia yang gw cintai ini.
Banyak yang
menyesali keputusan yang gw ambil, dan mengapa ?
Siapa sangka
dunia yang dipenuhi canda dan tawa ini ternyata dipenuhi persaingan yang ketat,
dimana saling menjatuhkan dan sikut menyikut adalah hal yang wajar. Disini lah
kesalahan dimulai : dimana gw telah berubah menjadi seorang pria yang arogan.
Dan itu
telah menyimpang jauh dari tujuan awal gw mempelajari stand up comedy.
Tujuan gw
belajar hal ini adalah :
Karna gw suka melihat orang
tertawa, ada sebuah kebahagiaan tersendiri melihat orang lain tersenyum. Apa lagi
jika orang itu tersenyum karna kita. Ketika duduk disekolah dasar pada jam
pelajaran bahasa Indonesia, kita diperintahkan untuk membuat sebuah cerpen yang
berisikan tentang cita-cita kita dimasa mendatang, lalu membacakan cerita
tersebut didepan kelas.
Ada yang
bercita-cita menjadi dokter,pengacara,designer dan lain-lain, hingga akhirnya
tiba giliran gw untuk maju dan bercerita. Saat seisi kelas mendengar tulisan gw
mereka langsung tertawa terbahak-bahak dan menganggap sebagai hal yang hina.
Gw pun ga bisa menyalahkan mereka, karna kita memang tak bisa menyampaikan semua yang kita inginkan ke semua orang.
Dari kecil
gw bercita-cita menjadi seorang badut, dengan sebuah tujuan sederhana. Hanya untuk
dapat membuat orang tersenyum dan tertawa. Tak ada orang didunia ini yang tak
menyukai badut, dan tak ada orang didunia ini yang tak tertawa paling tidak
tersenyum saat melihat nya.
Dan untuk mengembalikan tujuan
itu ketempat semula, maka gw memutuskan untuk berhenti menjadi seorang stand up
comedian. Ya walaupun untuk saat ini belum berhenti total karna sesekali gw
masih suka mengisi acara sebagai seorang Comic tuk mengobati rasa rindu.